PERTANYAAN tentang
PELATIHAN KERJA
(kursus kerja)
Mempermudah Tugas
Di dalam dunia kerja, telinga kita akrab dengan istilah pelatihan kerja atau training. Sumber Daya Manusia dalam suatu perusahaan merupakan aset penting bagi perkembangan perusahaan. Untuk meningkatkan kualitas dan keterampilan kerja para karyawan, banyak perusahaan mengadakan pelatihan kerja/training. Biasanya training dilakukan sebelum memulai kerja atau pada saat awal masuk kerja. Mengingat pentingnya pelatihan kerja/training, mari kita bahas bersama arti, fungsi dan apa saja program-program pelatihan kerja tersebut?
Apa itu Pelatihan Kerja?
Menurut PP No.31 tahun 2006 tentang Sistem Pelatihan Kerja
Nasional, Pelatihan kerja atau yang sekarang biasa kita kenal dengan istilah
training adalah seluruh kegiatan untuk memberi, memperoleh, meningkatkan, serta
mengembangkan kompetensi kerja, produktivitas, disiplin, sikap, dan etos kerja
pada tingkat keterampilan dan keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan
kualifikasi jabatan atau pekerjaan. Singkatnya,pelatihan kerja merupakan proses
mengajarkan pengetahuan dan pengembangan keterampilan bekerja (vocational)
serta sikap agar karyawan semakin terampil dan mampu melaksanakan tanggung
jawabnya dengan semakin baik sesuai dengan standar.
Apa fungsi pelatihan kerja?
Buat apa kita susah-susah harus mengikuti training padahal kita
sudah mendapat pekerjaan?
Ada banyak manfaat yang bisa kita ambil dengan mengikuti pelatihan
kerja. Diantaranya adalah:
1. mewujudkan pelatihan
kerja nasional yang efektif dan efisien dalam rangka meningkatkan kualitas
tenaga kerja
2. memberikan arah dan
pedoman dalam penyelenggaraan, pembinaan, dan pengendalian pelatihan kerja
3. mengoptimalkan
pendayagunaan dan pemberdayaan seluruh sumber daya pelatihan kerja.
4. Untuk menyesuaikan
diri terhadap tuntutan bisnis dan operasional-operasional industri sejak hari
pertama masuk kerja
5. Untuk mengurangi
waktu belajar bagi karyawan baru agar menjadi kompeten.
6. Untuk mempersiapkan
promosi ketenagakerjaan pada jabatan yang lebih rumit dan sulit, serta
mempersiapkan tenaga kerja pada jabatan yang lebih tinggi yaitu tingkatan
kepengawasan atau manajerial.
Apa saja jenis atau program pelatihan kerja?
1.
Skills training : Pelatihan keahlian
merupakan pelatihan yang sering di jumpai dalam organisasi. Program
pelatihaannya relatif sederhana: kebutuhan atau kekurangan diidentifikasi
rnelalui penilaian yang jeli. Kriteria penilaian efektifitas pelatihan juga
berdasarkan pada sasaran yang diidentifikasi dalam tahap penilaian.
2.
Retraining : Pelatihan ulang berupaya memberikan kepada para karyawan
keahlian-keahlian yang mereka butuhkan untuk menghadapi tuntutan kerja yang
berubah-ubah. Seperti tenaga kerja instansi pendidikan yang biasanya bekerja
rnenggunakan mesin ketik manual mungkin harus dilatih dengan mesin computer
atau akses internet
3.
Cross functional training : Pelatihan lintas
fungsional melibatkan pelatihan karyawan untuk melakukan aktivitas kerja dalam
bidang lainnya selain dan pekerjan yang ditugaskan.
4.
Team training : Pelatihan tim merupakan pelatihan yang terdiri dari sekelompok
individu dimana mereka harus menyelesaikan bersama sebuah pekerjaan demi tujuan
bersama dalam tim.
5.
Creativity training : Pelatihan
kreatifitas berlandaskan pada asumsi hahwa kreativitas dapat dipelajari.
Maksudnya tenaga kerja diberikan peluang untuk mengeluarkan gagasan sebebas
mungkin yang berdasar pada penilaian rasional dan biaya.
Apa saja metode atau teknik pelatihan kerja?
1.
Teknik pelatihan kerja secara umum dibagi
menjadi dua yaitu on the job training dan off the job training. On the job
training lebih banyak digunakan dibandingkan dengan off the job training.
Kenapa begitu? Karena program on the job training lebih berfokus pada
peningkatan produktivitas secara cepat. Sedangkan metode off the job training
lebih cenderung berfokus pada perkembangan dan pendidikan jangka panjang.
Apa saja yang termasuk dalam kategori teknik on the job training?
On the job training terbagi menjadi enam macam yaitu :
1.1. Job instruction
training
Pelatihan ini memerlukan analisa kinerja pekerjaan secara teliti. Pelatihan
ini dimulai dengan penjelasan awal tentang tujuan pekerjaan, dan menunjukan
langkah-langkah pelaksanaan pekerjaan.
1.2. Apprenticeship
Pelatihan ini mengarah pada proses penerimaan karyawan baru, yang
bekerja bersama dan dibawah bimbingan praktisi yang ahli untuk beberapa waktu
tertentu. Efektif atau tidaknya pelatihan ini tergantung pada kemampuan
praktisi yang ahli dalam mengawasi proses pelatihan.
1.3. Internship dan
assistantships
Pelatihan ini mengarah pada kekosongan pekerjaan yang menuntut
pendidikan formal yang lebih tinggi. Pelatihan bagi pelajar yang menerima
pendidikan formal di sekolah yang bekerja di suatu perusahan dan diperlakukan
sama seperti karyawan dalam perusahaan tetapi tetap dibawah pengawasan praktisi
yang ahli.
1.4. Job rotation dan
transfer
Job rotation dan transfer adalah proses belajar yang dilakukan
untuk mengisi kekosongan dalam manajemen dan teknikal. Dalam pelatihan ini
terdapat 2 kerugian yaitu: peserta pelatihan hanya merasa dipekerjakan
sementara dan tidak mempunyai komitmen untuk terlibat dalam pekerjaan dengan
sungguh-sungguh, dan banyak waktu yang terbuang untuk memberi orientasi pada
perserta terhadap kondisi pekerjaan yang baru.
Tetapi pelatihan ini juga mempunyai keuntungan
dimana jika pelatihan ini diberikan oleh manajer yang ahli maka peserta akan
memperoleh tambahan pengetahuan mengenai pelaksanaan dan praktek dalam
pekerjaan.
1.5. Junior boards dan
committee assingments
Alternatif pelatihan dengan memindahkan peserta pelatihan ke dalam
komite untuk bertanggung jawab dalam pengambilan keputusan administrasi. Dan
juga menempatkan peserta dalam anggota eksekutif agar memperoleh kesempatan
dalam berinteraksi dengan eksekutif yang lain.
1.6. Coaching dan
counseling
Pelatihan ini merupakan aktifitas yang mengharapkan timbal balik
dalam penampilan kerja, dukungan dari pelatih, dan penjelasan secara perlahan
bagaimana melakukan pekerjaan secara tepat.
2.
Apa saja yang termasuk dalam kategori teknik
off the job training?
Off the job training dibagi menjadi 13 macam yaitu :
- Vestibule
training : Pelatihan dimana dilakukan ditempat yang kondisinya sama
seperti tempat aslinya. Pelatihan ini digunakan untuk mengajarkan keahlian
kerja khusus.
- Lecture : Pelatihan
dimana pelatih menyampaikan berbagai macam informasi/ mengajarkan
pengetahuan kepada sejumlah besar orang pada waktu bersamaan.
- Independent
self-study : Pelatihan dimana peserta diharapkan bisa melatih diri sendiri
misalnya dengan membaca buku, mengambil kursus pada universitas lokal
ataupun mengikuti pertemuan profesional.
- Visual
presentations : Pelatihan dengan mengunakan televisi, film, video, atau
presentasi.
- Conferences dan
discussion : Pelatihan ini biasa digunakan untuk pengambilan keputusan
dimana peserta dapat belajar satu dengan yang Iainnya.
- Teleconferencing : Pelatihan
dengan menggunakan satelit, dimana pelatih dan peserta dimungkinkan untuk
berada di tempat yang berbeda.
- Case studies : Pelatihan
yang digunakan dalam kelas bisnis, dimana peserta dituntut untuk menemukan
prinsip-prinsip dasar dengan menganalisa masalah yang ada.
- Role playing : Pelatihan
dimana peserta dikondisikan pada suatu permasalahan tertentu, peserta
harus dapat menyelesaikan permasalahan dimana peserta seolah-olah terlibat
langsung.
- Simulation : Pelatihan
yang menciptakan kondisi belajar yang mirip dengan kondisi pekerjaan,
pelatihan ini digunakan untuk belajar secara teknikal dan motor skill.
- Programmed
instruction : Merupakan aplikasi prinsip dalam kondisi operasional, biasanya
menggunakan computer.
- Computer-based
training : Merupakan program pelatihan yang diharapkan mempunyai hubungan
interaktif antara komputer dan peserta, dimana peserta diminta untuk
merespon secara langsung selama proses belajar.
- Laboratory
training : Pelatihan ini terdiri dari kelompok-kelompok diskusi yang tak
beraturan dimana peserta diminta untuk mengungkapkan perasaan mereka
antara satu dengan yang lain. Tujuan pelatihan ini adalah menciptakan
kewaspadaan dan meningkatkan sensitivitas terhadap perilaku dan perasaan
orang lain maupun dalam kelompok.
- Programmed
group exercise : Pelatihan yang melibatkan peserta untuk bekerja sama dalam
memecahkan suatu permasalahan. Program pelatihan kerja disusun berdasarkan
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) , Standar
Internasional dan/atau Standar Khusus. SKKNI sendiri disusun berdasarkan
kebutuhan lapangan usaha yang sekurang-kurangnya memuat kompetensi teknis,
pengetahuan, dan sikap kerja.
Dimana biasanya Pelatihan Kerja diadakan?
Sumber :
- Indonesia.
Undang – Undang No. 13 tahun 2003 tentang Tenaga Kerja
- Indonesia.
Peraturan Pemerintah No.31 tahun 2006 tentang Sistem Pelatihan Kerja
Nasional
- Jurnal SDM
Related content
Pekerjaan dan Gaji
Cek Kelayakan Kerja